Bagaimana kita akan memulai usaha
tentunya tidak akan terlepas dari permintaan pasar yang berkaitan dengan produk
yang sedang kita rencanakan.Kata orang, pangsa pasar lele, termasuk lele
sangkuriang bagus. Namun sebaiknya Anda tidak percaya begitu saja. Karena
pangsa pasar setiap daerah berbeda-beda, ada perbedaan jumlah permintaan,
jumlah pasokan dan juga harga. Nah, untuk melihat keadaan yang sebenarnya,
sebaiknya Anda terjun langsung ke beberapa tempat penjualan. Dari tempat itu,
Anda bisa mendapatkan informasi pasar.
Pedagang pecel lele salah satunya. Di kota-kota, pedagang ini bertebaran, baik di pusat kota, sudut kota maupun sepanjang pinggiran jalan, terutama jalan raya. Umumnya penjualannya dilakukan dari sore, malam hingga menjelang pagi. Konsumennya sangat beragam, mulai dari pejalan kaki hingga orang bermobil mewah. Anda tinggal menghitung jumlah pedagang dan menanyakan kebutuhannya.
Pasar tradisional berikutnya. Pasar seperti dapat ditemukan di setiap kota. Baik di ibu kota propinsi atau besar maupun di ibu kota kabupaten dan kota atau kecil. Bahkan di kota-kota besar, biasanya pemerintah daerah setempat biasanya membangun beberapa buah pasar tradisional. Di tempat-tempat tersebut, pedagang ikan selalu ada, termasuk menjual ikan lele konsumsi. Tanyakan kebutuhannya setiap hari
Tak hanya pasar tradisonal, supermarket atau toko serba ada juga sekarang turut menjual lele. Itu semua dilakukan bukan tak beralasan, tentu saja karena pemilik tempat itu ingin melayani konsumennya dengan baik. Pada saat konsumen datang semua kebutuhan ada, termasuk ikan lele, tak perlu lagi harus ke tempat lain atau pasar tradisonal. Supermarket ini tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi ke kota-kota kecil.
Tempat yang tidak kalah pentingnya dari tempat lain dalam penjualan lele adalah restoran dan warung nasi, misalnya restoran padang, restoran sunda, warung nasi sunda, warteg (warung tegal). Tempat-tempat itu juga bertebaran dimana-mana, mulai dari pusat kota, pasar, pinggiran jalan hingga ke kecamatan. Tentu saja semua itu karena masakan ikan lele banyak peminatnya.
Pengolah Bahan Makanan dari ikan lele, inilah tempat penjualan yang sangat potensial dimasa nanti. Namun tempat Pengolahan tersebut belum benar-benar berkiprah, karena suplay lele konsumsi untuk tempat-tempat di atas masih kekurangan. Hanya terjadi di daerah-daerah tertentu saja yang memang suplaynya kelebihan. Itupun tidak berlansung selamanya, hanya waktu tertentu saja. Umumnya mereka mengolah lele menjadi ikan asap dan abon.
Demikianlah gambaran pasar lele konsumsi. Meski begitu, pada umumnya tempat-tempat penjualan tersebut atau para penjualannya tidak membeli langsung dari para pembudidaya, tetapi melalui bandar-bandar. Umumnya bandar-bandarpun tidak membeli langsung dari para pembudidaya, tetapi melalui tengkulak-tengkulak. Dan tengkulaklah yang akan tahu para pembudidaya.Bila kita mampu menguasai alur pemasaran tersebut tentunya keuntungan akan lebih besar, tapi harus didukung dengan network dan sarana prasarana yang memadai.
Lalu bagaimana dengan gambaran pasar benih. Tentu saja, hubungannya dengan pasar lele konsumsi, jika permintaan lele konsumsi di sebuah kota bagus, secara otomatis pasar benih juga bagus, mengingat untuk memproduksi lele konsumsi sangat membutuhkan benih lele. Jumlah yang dibutuhkan juga menyesuaikan dengan kebutuhan pasar lele konsumsi. Gambaran pasar lele konsumsi bisa menjadi patokannya.
Pengalaman beberapa orang pembudidaya ikan lele di berbagai kota menggambarkan bahwa pembeli benih lele biasanya datang sendiri ke tempat budidayanya, padahal mereka baru beberapa bulan saja mendirikan usahanya. Ini terjadi, selain kebutuhan lele memang tinggi juga karena mereka lebih senang membeli lele dari daerahnya sendiri daripada harus membeli ke daerah lain. Jadi pasar benihpun akan terbentuk dengan sendirinya.
Dengan cara di atas, Anda bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi pasar di daerah Anda. Kalau memang pangsa pasarnya bagus, barulah Anda mulai membuat rencana ke depan. Namun jangan lupa, untuk memulainya, Anda tak cukup dengan modal lahan yang luas, uang yang besar dan keinginan yang kuat, ada yang lebih penting, yaitu teknologinya. Karena itu, ikuti pelatihannya di tempat-tempat Pelatihan terdekat.
Pedagang pecel lele salah satunya. Di kota-kota, pedagang ini bertebaran, baik di pusat kota, sudut kota maupun sepanjang pinggiran jalan, terutama jalan raya. Umumnya penjualannya dilakukan dari sore, malam hingga menjelang pagi. Konsumennya sangat beragam, mulai dari pejalan kaki hingga orang bermobil mewah. Anda tinggal menghitung jumlah pedagang dan menanyakan kebutuhannya.
Pasar tradisional berikutnya. Pasar seperti dapat ditemukan di setiap kota. Baik di ibu kota propinsi atau besar maupun di ibu kota kabupaten dan kota atau kecil. Bahkan di kota-kota besar, biasanya pemerintah daerah setempat biasanya membangun beberapa buah pasar tradisional. Di tempat-tempat tersebut, pedagang ikan selalu ada, termasuk menjual ikan lele konsumsi. Tanyakan kebutuhannya setiap hari
Tak hanya pasar tradisonal, supermarket atau toko serba ada juga sekarang turut menjual lele. Itu semua dilakukan bukan tak beralasan, tentu saja karena pemilik tempat itu ingin melayani konsumennya dengan baik. Pada saat konsumen datang semua kebutuhan ada, termasuk ikan lele, tak perlu lagi harus ke tempat lain atau pasar tradisonal. Supermarket ini tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi ke kota-kota kecil.
Tempat yang tidak kalah pentingnya dari tempat lain dalam penjualan lele adalah restoran dan warung nasi, misalnya restoran padang, restoran sunda, warung nasi sunda, warteg (warung tegal). Tempat-tempat itu juga bertebaran dimana-mana, mulai dari pusat kota, pasar, pinggiran jalan hingga ke kecamatan. Tentu saja semua itu karena masakan ikan lele banyak peminatnya.
Pengolah Bahan Makanan dari ikan lele, inilah tempat penjualan yang sangat potensial dimasa nanti. Namun tempat Pengolahan tersebut belum benar-benar berkiprah, karena suplay lele konsumsi untuk tempat-tempat di atas masih kekurangan. Hanya terjadi di daerah-daerah tertentu saja yang memang suplaynya kelebihan. Itupun tidak berlansung selamanya, hanya waktu tertentu saja. Umumnya mereka mengolah lele menjadi ikan asap dan abon.
Demikianlah gambaran pasar lele konsumsi. Meski begitu, pada umumnya tempat-tempat penjualan tersebut atau para penjualannya tidak membeli langsung dari para pembudidaya, tetapi melalui bandar-bandar. Umumnya bandar-bandarpun tidak membeli langsung dari para pembudidaya, tetapi melalui tengkulak-tengkulak. Dan tengkulaklah yang akan tahu para pembudidaya.Bila kita mampu menguasai alur pemasaran tersebut tentunya keuntungan akan lebih besar, tapi harus didukung dengan network dan sarana prasarana yang memadai.
Lalu bagaimana dengan gambaran pasar benih. Tentu saja, hubungannya dengan pasar lele konsumsi, jika permintaan lele konsumsi di sebuah kota bagus, secara otomatis pasar benih juga bagus, mengingat untuk memproduksi lele konsumsi sangat membutuhkan benih lele. Jumlah yang dibutuhkan juga menyesuaikan dengan kebutuhan pasar lele konsumsi. Gambaran pasar lele konsumsi bisa menjadi patokannya.
Pengalaman beberapa orang pembudidaya ikan lele di berbagai kota menggambarkan bahwa pembeli benih lele biasanya datang sendiri ke tempat budidayanya, padahal mereka baru beberapa bulan saja mendirikan usahanya. Ini terjadi, selain kebutuhan lele memang tinggi juga karena mereka lebih senang membeli lele dari daerahnya sendiri daripada harus membeli ke daerah lain. Jadi pasar benihpun akan terbentuk dengan sendirinya.
Dengan cara di atas, Anda bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi pasar di daerah Anda. Kalau memang pangsa pasarnya bagus, barulah Anda mulai membuat rencana ke depan. Namun jangan lupa, untuk memulainya, Anda tak cukup dengan modal lahan yang luas, uang yang besar dan keinginan yang kuat, ada yang lebih penting, yaitu teknologinya. Karena itu, ikuti pelatihannya di tempat-tempat Pelatihan terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar